Dark Love [Chapter 5-END]


poster dark love

Annyeong~ ^^

Author comeback bareng  Ending story ini ^^

Mian ya karena mungkin endingnya gak karuan! Buatnya aja cuma semalam wkwk

Oh ya, gomawo buat readers-readers setia di FFEVILCOUPLE.WP.Com ^^

Terus kunjungi dan nantikan ff baru KyuYoung ^^

Mian ya, chapter ini gak memuaskan dan aneh beud. Pendek pula. Tapi, pokoknya tetap RCL yaa! Hargai Author dikit yang rela ngabisin waktu buat ngelanjut buahaha 😀

Udah ah, langsung next aja ^^

NB: untuk pembaca The Red Wedding Dress, lanjutannya udah selesai, tp nanti bakal Author protect. Gak yadong kok. Author cuma mau cari sensasi aja, eh gak, Author mau ngeliat seberapa banyak readers setia Author 🙂

Check It Out!

Title: Dark Love

Author: MeydaaWK

Cast: find it.

Rating: PG15

Genre: Romance

Length: Series.

Happy Reading~

_______________

Author POV

 

Sooyoung terbangun dari pingsannya. Kepalanya sangat pusing dan pandangannya membayang. Dengan sisa-sisa kekuatannya, Sooyoung berpegangan pada dipan lalu mengangkat tubuhnya sendiri. Sooyoung menghempaskan tubuhnya sendiri di kasur dan meringis. Entah kenapa, saat ini badannya, hatinya, merasa sangat tidak enak.

“Soo?” Tuan Cho mengetuk pintu perlahan.

“Masuk saja, Appa.” Sahut Sooyoung sedikit membenarkan letak bantalnya.

“Gwenchana?”

“Memangnya, Appa kira aku juga sakit seperti Seohyun?!”

Tuan Cho tersenyum mendengar kelakar anaknya itu. Puterinya yang kuat, puterinya yang tidak pernah menangis, yang selalu tersenyum ketika terjatuh, tanpa pernah menangis di depan orang-orang, puterinya yang selalu menyembunyikan hatinya. Seperti saat ini.

“Bagaimana hasil rontgent dokter?” Tanya Tuan Cho, berharap mendapatkan raut wajah riang dari Sooyoung, pertanda semuanya baik-baik saja.

“Hasilnya belum keluar,” jawab Sooyoung, menyembunyikan wajahnya di balik selimut supaya Appanya tidak bisa melihat wajah sembapnya. “Mungkin besok, mungkin juga bertepatan dengan pernikahan Seohyun.”

Tuan Choi mengangguk. “Jangan lupa turun, mandi, makan, lalu tidur lagi. Jangan berpikir terlalu keras.” Kata Tuan Choi yang langsung diangguki Sooyoung. “Jangan sampai sakit kepala lagi.”

“Ye~ Appa.”

“Ya sudah, Appa keluar dulu.”

Sooyoung mengangguk. Setelah Appa-nya keluar, Sooyoung mencari ponselnya. Dia tidak menemukannya dimana-mana. Dengan putus asa, Sooyoung menyalakan senter untuk menerangi kolong kasurnya. Tidak ada, ponsel itu seolah lenyap. Sooyoung mengetukkan jari-jarinya di dahi seolah itu memudahkan otaknya berpikir. Tiba-tiba pintu diketuk dari luar.

“Masuk.”

Seohyun masuk dengan wajah penuh air mata. “Soo?! Dengar aku! Apa sebelumnya kau—kau—mempunyai hubungan dengan Kyuhyun?!” Serunya sambil mengacungkan ponsel Sooyoung.

Sooyoung terpaku, terlalu syok untuk menjawab. Dia memang menyimpan semua pesan dari Kyuhyun tentang isi hatinya, panggilan sayangnya, dan lain-lain. Mungkin Seohyun membaca semuanya.

“Jawab aku… Choi Sooyoung…”

“…”

“Soo—”

“Ya! Memang! Aku memang mempunyai hubungan dengan Kyuhyun! Dan kau, KAU, kau menghancurkan segalanya! Tak tahukah kau, aku begitu menyukai Kyuhyun?! Dan kau—” Sooyoung langsung meledak, nafasnya tersengal. “—Kau dengan teganya merebutnya… Dan Eomma juga mendukungmu. Kyuhyun setuju. Kukira dia memanfaatkanku…” lanjut Sooyoung, semakin tersengal. “… Untuk menikahimu.”

Seohyun tertunduk. “Kenapa kau tidak bilang? Kenapa kau diam saja saat aku menerima lamaran tadi pagi?” Cicitnya, air matanya menetes-netes.

“Kaupikir aku bisa melakukan apa?” Tanya Sooyoung menantang. “Aku memohon-mohon padamu, pada Eomma, pada Kyuhyun, agar dia menikahiku? Begitu? Ha?! Kau pikir aku dirimu, yang selalu bisa mendapatkan apapun yang kau inginkan?!”

“…”

“Aku tidak, Choi Seohyun. Aku adalah Choi Sooyoung, anak tertua dari keluarga Choi. Yang tidak berhak mendapatkan kasih sayang, tidak berhak bahagia, tidak memiliki hak untuk memilih, apalagi dipilih. Aku bukan dirimu, Seo-ah. Kau, kau bisa mendapatkan namja dari kalangan apapun dengan wajah cantikmu, tapi aku tidak.”

Seohyun semakin tertunduk.

“Aku, hanya bisa hidup dengan dunia kelam. Tanpa warna.” Lanjut Sooyoung, bangkit, lalu mendorong Seohyun keluar dan langsung menutup pintu kamarnya. Air matanya sudah hampir meluncur. Tapi, sekuat Tenaga Sooyoung menahannya. Dia menghempaskan tubuhnya lagi di atas kasur dan memilih untuk membenamkan wajahnya dalam-dalam. Berdoa semoga bumi menelannya.

 

_______________

 

Dua hari kemudian, hari Pesta Pernikahan Seo-Kyu dilaksanakan sekaligus hasil tes rontgent Sooyoung keluar. Pagi ini, seisi rumah Keluarga Choi sibuk. Seohyun sibuk dirias bersama Kyuhyun. Nyonya Choi memang mendatangkan perias terkenal sekaligus termahal di Seoul dan menyewa Gedung termahal. Dia juga menjadikan momen ini untuk memamerkan koleksi berliannya, dengan cara memakaikan perhiasan itu di dirinya sendiri, dan Seohyun. Awalnya, Nyonya Choi juga ingin memberikan perhiasan kepada Sooyoung dan Sulli, tapi batal karena tidak yakin berlian mahalnya itu akan aman di tangan orang yang ribut seperti kedua anaknya itu.

Sementara Tuan Choi, sibuk mengurus dan mengecek tenda-tenda, makanan, dan piranti-piranti yang diperlukan di gedung pernikahan yang sedikit jauh dari rumah mereka. Meski sama sekali tidak semangat, dia tetap melakukannya.

“Hati-hati, jangan sampai gelas Kristal itu jatuh,” pesannya pada seorang pelayan laki-laki yang sibuk menggotong kardus berisi gelas. “Pastikan pondasi tendanya bagus, supaya tidak menimbulkan kecelakaan saat pesta.”

“Ye~ Tuan.”

Tuan Choi memastikan semuanya baik-baik saja, lalu menyelinap keluar dari gedung utama, menuju ke gedung belakang, yang sekaligus taman. Tuan Choi membayangkan betapa hancurnya hati Sooyoung. Dia tahu—semua orangpun harusnya tahu—bahwa Sooyoung mencintai Kyuhyun dengan sepenuh hati. Ingatan Tuan Choi melayang ketika kemarin, tanpa sengaja di memasuki kamar Sooyoung tanpa mengetuk, dan mendapati meja rias di kamar Sooyoung dalam keadaan berantakan. Alat make-upnya sendiri terjatuh tak berdaya di lantai. Mungkin hanya Sooyoung dan Tuhan yang tahu berapa botol yang telah melayang menuju tembok… Sementara Sooyoung sendiri, bermata sembap, dengan wajah sangat pucat.

“Tuan, semuanya sudah siap,” kata seorang pelayan dengan tenang, lalu setelah sebelumnya membungkuk, pergi meninggalkan Tuan Choi.

 

“Semuanya sudah siaaap?” Seru Nyonya Choi, sambil menatap bergantian puteri-puterinya, dan calon menantunya. Semuanya dalam komposisi yang pas. Ditatapnya dengan puas rambut Seohyun yang digerai dengan rapi dan sedikit hiasan bunga-bunga di tudung gaunnya yang baru akan dikenakan ketika pesta dilangsungkan. Sementara Sulli, gadis itu memakai gaun pendek bewarna putih yang berkain katun dengan hiasan bordir di beberapa bagian. Rambutnya yang lebih panjang sedikit daripada rambut Sooyoung digerai setelah beberapa anak rambutnya dikepang kecil-kecil. Berbeda dengan Sooyoung, gadis ini sengaja memakai make-up tebal-tebal, memakai lipstik pink, memakai sebuah gaun bewarna putih sedikit krem yang hanya selutut yang dipadukan dengan blazer krem yang cantik, dengan rambut disanggul tinggi-tinggi, menyisakan anak rambut yang sedikit dikeriting dan dibentuk agar membingkai wajah dengan sempurna. Sooyoung mengenakan anting-anting mutiara kecil yang baru bisa dilihat ketika jarak hanya lima belas senti.

“Baiklah, semuanya sudah siap.” Kata Nyonya Choi lagi, sedikit tidak puas dengan blazer yang dikenakan Sooyoung. “Kenapa sih kau tidak melepas blazer itu?!”

“Hanya orang bodoh yang mengenakan gaun tanpa lengan di musim dingin.” Sahut Sooyoung dengan tenang.

Seohyun melirik sekilas ke arah Sooyoung dan Kyuhyun. Rasa cemburu sedikit menyelinap dalam hatinya. Sooyoung dan Kyuhyun memang sangat serasi. Tiba-tiba, dia merasa, kali ini dia yang seharusnya mengalah.

“Kajja, Seo, Kyu. Biarkan Sulli dan Sooyoung berkendara sendiri.” Ajak Nyonya Cho tanpa mengalihkan pandangannya dari kunci mobil di tangannya. “Cepat, kita pasti tidak ingin terlambat kan?”

Seohyun mengangguk, lalu dengan berhati-hati mengangkat gaunnya yang melebar di bagian bawah. Gaun ini, adalah gaun termahal yang dimiliki Seohyun. Perancangnya saja didatangkan dari Prancis. Modelnya sedikit kebarat-baratan.

“Hati-hati.” Kata Kyuhyun, membantu Seohyun menaiki mobil yang lumayan tinggi.

Sementara Sooyoung dan Sulli sudah memasuki mobil. Sama sekali tidak mempedulikan gaun, riasan, apalagi sepatu. Mobil itu lalu keluar dari garasi. Meninggalkan mobil Eomma Sooyoung yang disopiri oleh pembantu keluarga.

 

_______________

 

Seohyun POV

 

“Seo, bersiap-siaplah, sebentar lagi akad akan dilaksanakan,” kata Eomma sambil menatapku. “Jangan sampai membuat kekacauan, mengerti?”

“Arraseo.” Sahutku, meski tidak seratus persen yakin semuanya akan berjalan lancar setelah ide yang terbersit di kepalaku sekarang.

MC mengumumkan sesuatu yang intinya menyuruh pengantin bersiap-siap karena akad akan segera dilaksanakan. Kurasakan tubuhku menegang, kepalaku juga rasanya sangat pusing. Rasanya, aku ingin membatalkan rencana di otakku ini. Tapi hati kecilku menolak, sudah saatnya aku membuat seseorang bahagia.

Eomma mendorongku, sementara Appa menanti.

Aku menggeleng, kutarik lengan Sooyoung, lalu dengan pelan, aku melepaskan tudung pengantinku dan kuserahkan kepada Sooyoung. “Seharusnya, kau juga memakai gaun ini, tapi tolong lepas blazer itu.” Bisikku, menahan airmataku yang hampir mengalir. Lalu dengan tabah, aku melepas kalung dan anting berlian yang kupakai dan memasangkannya ke tubuh Sooyoung.

Sooyoung menggeleng-geleng. Semua orang di gedung tampak sangat shock.

“Choi Seohyun, apa yang kau lakukan?” Bisik Eomma sambil menatapku berkaca-kaca.

“Memberikan kebahagiaan, tepatnya, mengembalikan…” sahutku, mengambil blazer yang tadi dipakai Sooyoung. Menatap saudara kembarku itu dengan tatapan sayang, meneliti adakah sesuatu yang tidak pas di tempatnya.

“Sudah saatnya, Soo. Cepat kesana. Appa dan Kyuhyun menantimu.”

Sooyoung memelukku, erat sekali. Dia menangis. Tapi segera kupegang lengannya. “Jangan menangis, lakukan sesuatu yang telah direncanakan Tuhan untukmu.”

Appa menggamit jemari Sooyoung, berjalan sepanjang karpet merah, menuju ke altar. Semua orang menatapku dengan pandangan ganjil. Musik sakral dimainkan, mengiringi langkah Sooyoung. Aku menatap Kyuhyun, aku tersenyum padanya. Meyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa. Kyuhyun menggeleng, matanya merah.

“Sooyoung dan Kyuhyun saling mencintai, Eomma…” bisikku.

“Mianhae, Seo-ah. Coba kalau Eomma tahu perasaan mereka, Eomma tidak akan merencanakan pernikahan yang akan semakin melukaimu…” kata Eomma, memelukku.

Aku menggeleng. “Ini bukan kesalahan siapa-siapa, di atas semuanya…”

 

Author POV

 

Sooyoung sampai di altar, Tuan Choi tersenyum kepada Sooyoung, lalu melepaskan genggamannya. Ia bahagia untuk anaknya.

“Tuan Cho Kyuhyun. Apakah saudara bersedia menerima Choi Seohyun sebagai istri dengan tulus dan ikhlas?” Tanya Pastur.

Tuan Choi berdeham. “Bukan Choi Seohyun, tapi Choi Sooyoung.” katanya.

“Kita ulang ini,” kata Pastur sambil menatap Tuan Choi heran. “Tuan Cho Kyuhyun, apakah saudara bersedia menerima Choi Sooyoung sebagai istri dengan tulus dan ikhlas, dalam keadaan senang maupun sedih?”

“Saya bersedia.” Jawab Kyuhyun dengan mata berseri-seri.

“Bersediakah saudara mengasihi, menghormati dan selalu setia kepada istri saudara seumur hidup sampai maut memisahkan kalian?”

“Saya bersedia.”

“Bersediakah saudara menjadi ayah yang baik atas anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara dan mendidik mereka dalam iman kepada Tuhan?”

“Saya bersedia.”

“Nona Choi Sooyoung, apakah saudara bersedia menerima tuan Cho Kyuhyun sebagai suami dengan tulus dan ikhlas, dalam keadaan senang maupun sedih?”

“Saya bersedia.” Kali ini Sooyoung yang menjawab.

Pertanyaan yang kedua dan ketiga dilontarkan oleh Pastur kepada Sooyoung. Yang menjawabnya dengan mantap.

MC di pojok ruangan berseru dengan menggunakan mikrofon, “Tuan Cho Kyuhyun, silakan mencium bibir istri anda…!”

Semua undangan berteriak-teriak setuju, meski merasa heran karena dalam surat undangan, mempelai wanita bernama Choi Seohyun, dan bukannya Choi Sooyoung.

Kyuhyun melemparkan senyuman evilnya yang membuat Sooyoung bergidik, lalu meraih bahu Sooyoung dan menariknya mendekat, kemudian mendekatkan bibirnya sendiri ke bibir Sooyoung.

 

_______________

 

“Terima kasih, Seo-ya…” bisik Sooyoung pada Seohyun yang tengah memainkan piano.

“Sama-sama.” Ujar Seohyun tulus. “Maaf sebelumnya telah merebut Kyuhyun.”

“Gwenchana. Bukan salahmu.”

“Kau harus mengambil hasil rontgentmu, Soo.” Ucap Kyuhyun tiba-tiba sambil menarik lengan Sooyoung.

“Kajja,”

Sooyoung dan Kyuhyun sudah berada di dalam mobil. Beberapa detik kemudian, mobil itu melaju.

 

“APA?! Jadi, tidak ada sesuatu yang terjadi pada kaki saya?” Tanya Sooyoung heran setelah mendengarkan penjelasan dokter Kim kepadanya.

“Ya, ternyata, semua yang kami khawatirkan tidak menjadi kenyataan. Kakimu hanya terkilir, mungkin bagian dalam, tapi semuanya baik-baik saja.”

“Gomawoyo, Dokter.” Kata Kyuhyun, membungkuk Sembilan puluh derajat lalu menyerahkan uang.

“Jangan terlalu banyak beraktifitas yang menyakitkan kakimu, Choi Sooyoung!”

“Salah!” Seru Kyuhyun langsung. “Namanya sekarang, Cho Sooyoung.”

Dokter Kim menepuk dahinya. “Ah, iya. Beruntung kau mengingatkan, Cho Kyuhyun.”

Sooyoung dan Kyuhyun keluar dari ruangan praktek dokter dan berjalan menuju parkiran yang lumayan jauh.

“Karena dokter bilang kau tidak boleh beraktifitas terlalu banyak, maka aku harus…”

“Harus apa?”

Tangan Kyuhyun langsung terjulur dan mengangkat tubuh Sooyoung ala Bridal Style. “Menggendongmu.” Lanjutnya sambil tersenyum evil.

“YA! Cho Kyuhyun! Turunkan aku! Ini rumah sakit! YA!”

Sementara Kyuhyun terus mengabaikan Sooyoung dan malah tertawa.

Sooyoung merasa sangat bahagia. Belakangan ini juga Eomma-nya mulai berlaku adil, tidak selalu mementingkan Seohyun, Seohyun, dan Seohyun. Appa-nya berencana membangun sebuah perusahaan lagi setelah sebelumnya bangkrut. Sementara Seohyun, dia mulai berkencan dengan Jung Yonghwa, teman les musiknya yang menyukainya sejak dulu. Berbeda lagi dengan Sulli, sekarang Eomma-nya membelikannya mobil pribadi yang sama mewahnya dengan milik Sooyoung dan Seohyun.

Kyuhyun mengambrukkan tubuh Sooyoung, lalu mendekatkan bibirnya sendiri ke bibir Sooyoung.

“YA! Cho KYUHYUN PPABOYA!!”

E N D

Mian ya, jelek banget ._. Tapi tetep RCL oke?!

Follow twit Author: @MeydaaWK

Mention for Follback ^^

Sampai jumpa di The Red Wedding Dress selanjutnya^^

 

 

 

 

 

69 thoughts on “Dark Love [Chapter 5-END]

  1. yesss.. akhirnya…sempet sebel sihh gara” Seohyun bikin kesel apalagi Eomma nya…hiiiihhhh ..tp ini keren menguras emosi bgett…keep writting Thor.. Semangat

    Like

  2. huaaaa…
    horeeeee… ternyata happy ending.. dan tidak terlalu dipaksakan… setelah bersedih-sedih ria di 4 chapter sebelumnya.. akhirnya.. akhirnya… dan akhirnya membahagiakan juga…
    haha..

    daebakk chingu..
    keren.. 😉

    Like

  3. bagus sekali ini daebak daebak aku nangis tersedu2 eh taunya ga ada apa2, syukur deh happy end hahaha walaupun kayanya kalo dipanjangn lagi bakal seru tuh

    Like

  4. Happy ending^^
    Ga nyangka endingnya gini :’) kirain soo kena penyakit kanker tulang kaya sunny trus meninggal jugaa :’)

    Daebak ^^

    Like

Leave a reply to kyuhaehee95 Cancel reply