Jesamja [One – Third Person? Is It..Me?]


jesama

Author: Nelf Thehunnie

Post again: by MeydaaWK

Cast:

-Choi Sooyoung

-Cho Kyuhyun

-Victoria Song

Genre: Sad, Romance

Length: Twoshoot

Rating: Teenager and Parents Guidance

Warning:

Ini bukan fanfiction saya, lihat nama Authornya. Saya hanya mempost ulang dan mengganti castnya yang awalnya Yaoi KaiHun menjadi straight KyuYoung dengan seijin Authornya. Apabila terdapat kesalahan penulisan nama Sooyoung menjadi Sehun, Kyuhyun menjadi Jongin, dan Victoria menjadi Kyungsoo, itu murni kesalahan saya.

Here the real fanfiction: Part 1

Happy Reading~~

***

“Jeongmal?” mulutnya menganga tidak percaya. Apa ia sedang bermimpi sekarang? Kalau iya, tolong jangan bangunkan dia dari tidurnya. Ia ingin terus bermimpi ini terus berlanjut.

“Tentu saja, Sooyoungie. Besok kau akan bertemu dengannya.”

Sooyoung menggigit bibirnya berusaha menahan senyum kebahagiaan, walaupun itu sia-sia karena cengiran itu masih muncul diwajah cantiknya. Ayahnya hanya tertawa melihat ekspresi Sooyoung.

“Baiklah. Sekarang tidurlah! Kau perlu bangun pagi besok, arra?”

Tanpa disuruh dua kali, Sooyoung langsung bangkit dan pergi ke lantai atas dimana kamarnya berada, tapi sebelumnya ia menyempatkan diri untuk mencium pipi namja yang sudah membesarkannya seorang diri. Besok dia harus bangun pagi, besok dia akan bertemu pangerannya. Besok dia akan kembali bertemu dengan orang yang sudah merebut hatinya sejak pertemuan pertama mereka.

Memikirkan hal itu membuat Sehun terus tersenyum tanpa henti.

***

“Pelan-pelan makannya, chagi~” Kyuhyun mengusap sisa saus yang menempel diujung bibir Victoria dengan ibu jarinya. Ia hanya terkekeh pelan dengan pandangan menggoda melihat namja bermata bulat itu memerah malu. “Apa terlalu pedas sampai membuat wajahmu merah?” tanyanya dengan tatapan jahil.

“Diamlah, Cho Kyuhyun!” ucap Victoria seraya memukul kepalanya. Ouch! Sebenarnya itu sakit juga.

“Ya! Apa pantas seseorang memukul kekasih tercintanya sendiri?” Kyuhyun merengut melihat yeojachingunya tertawa puas melihatnya mengelus kepala sendiri. “Ya! Berhenti tertawa!”

Victoria belum bisa menghentikan tawanya. Lucu sekali Kyuhyun memasang wajah sakit ditambah memelas seperti itu. Mungkin lain kali ia bisa melakukannya lagi. Kekeke~

Victoria yang tertawa gembira seperti itu membuat Kyuhyun tersenyum, sebelum ikut tertawa bersamanya. Moment yang menyenangkan, semoga saja ia bisa terus melihat senyum dan tawa Victoria yang manis itu.

***

“KENAPA TIDAK MEMBICARAKANNYA DENGANKU TERLEBIH DAHULU?!” mungkin ini pertama kalinya ia berani berteriak seperti itu pada ayahnya. Tapi sekarang ia tidak peduli lagi. Selama ini hidupnya sudah diatur oleh orang tuanya (atau lebih tepatnya ayahnya), dari sekolah hingga pekerjaannya nanti. Sekarang ia tidak bisa menerima lagi.

Demi apa pun sekarang sudah bukan zaman klasik dimana perjodohan menjamur dimana-mana. Ini hidupnya! Ia selama ini sudah menurut, berpikir bahwa mungkin orang tuanya akan senang selama ia menurut. Tapi ia sudah berada dibatas kesabarannya. Orang tuanya sudah melarangnya untuk menari, ia menurutinya. DAN SEKARANG MEREKA AKAN MENGATUR MASA DEPANNYA? HELL NO.

“Kau tahu bahwa kau tidak bisa menolak,” ucap ayahnya dingin, masih menatap koran yang ada ditangannya. Mengabaikan tatapan marah Kyuhyun yang ditujukan padanya.

“Aku bisa.” Dengan itu, Kyuhyun pergi keluar dari ruang keluarga, melewati ibunya begitu saja yang memandangnya dengan sendu di ambang pintu. Sebelum Kyuhyun benar benar melewatinya, yeoja cantik itu meraih pergelangan tangan anaknya.

” Kyuhyun -ah, siang ini keluarga Choi akan datang. Mengertilah?”

Kyuhyun melepaskan pegangan ibunya pada tangannya, “Maafkan aku, umma!” dan Kyuhyun pergi dari sana. Ia hanya harus pergi. Pergi menemui Victoria, satu-satunya orang yang dicintainya dan akan selalu dicintainya.

Dengan tergesa ia memasuki mobil dan menjalankannya. Ia tidak akan mau berlama-lama disini. Tempat yang membuatnya terkekang. Laju mobil Kyuhyun terhenti begitu didepan gerbang. Ia menurunkan kaca mobilnya dan menekan klakson.

“Ya! Cepat buka gerbangnya!” teriaknya lantang pada sang penjaga yang hanya menatapnya takut-takut. Begitu juga dengan beberapa penjaga yang berdiri menghadang di gerbang. Melarangnya untuk keluar dari sangkar ini.

“M-maafkan aku, tuan muda!” namja paruh baya itu membungkuk dalam tanda menyesal tidak bisa memenuhi keinginan tuan mudanya.

“GRRAHH!” Kyuhyun berteriak frustasi memukul kemudi mobilnya.

Seberapa kuat dirimu, kau tetap tidak akan menang dengan ayahmu, Cho Kyuhyun. Kau sendiri sadar akan hal itu.

***

Sooyoung menunduk canggung. Ini bukan pertemuan yang ia harapkan. Selama perjalanan menuju mansion keluarga Cho, ia terus membayangkan bagaimana nanti saat kembali bertemu dengan Kyuhyun lagi.

Sudah delapan tahun sejak pertemuan terakhir mereka. Dulu ia pertama kali bertemu Kyuhyun saat berumur lima belas tahun, dan ia langsung jatuh pada pesona seorang Cho Kyuhyun. Saat pertemuan pertama mereka, Kyuhyun tersenyum menawan kearahnya.

Mengobrol banyak, ternyata mereka memiliki hobi yang sama. Ia semakin menyukai Kyuhyun. Kyuhyun seperti seorang pangeran yang keluar dari negeri dongeng yang sering diceritakan ayahnya dulu saat ia masih kecil. Pangeran tampan yang baik hati.

Tapi sekarang Kyuhyun tidak tersenyum menawan lagi kearahnya, Kyuhyun tidak menampilkan kesan baik lagi padanya. Ia tidak tahu kenapa Kyuhyun hanya terus memasang tatapan dingin padanya. Apa Kyuhyun tidak menyukainya?

Kini ia benar-benar dalam keadaan canggung. Cho ahjumma tadi menyuruh ia dan Kyuhyun untuk sedikit berjalan-jalan agar tidak bosan mendengar perbincangan orang-orang yang sudah lanjut usia itu.

Sekarang ia sedang berada di sebuah gazebo yang ada di taman keluarga Cho. Ia meremas ujung gaun pendek yang ia kenakan, membuatnya kusut. Padahal Park ahjumma sudah menyetrika kemeja hingga licin tadi pagi, tapi ia tidak peduli sekarang.

Ia melirik dengan ekor matanya, Kyuhyun tengah asyik dengan handphonennya. Entah sedang apa, tapi namja tampan itu sesekali tersenyum kecil membuatnya semakin ingin tahu apa yang ada didalam sana sehingga membuat Kyuhyun tersenyum menawan seperti yang dulu ia lihat.

“Eum… Kyuhyunnie, apa kau—”

“Sejak kapan kita seakrab itu?!” kalimatnya terpotong oleh Kyuhyun yang masih asyik memandang layar handphonennya. Sooyoung semakin intens menjilat bibirnya gugup. Ia berpikir, sebentar lagi mereka akan menikah dan menjadi keluarga. Jadi ia pikir tidak ada salahnya membiasakan paggilan sayang atau manja seperti itu.

Ternyata ia salah. Kyuhyun memang tidak menyukainya, atau mungkin lebih tepatnya tidak menyukai perjodohan dengannya. Sekarang apa? Mungkin Kyuhyun berpikir dirinya terlalu rendah untuk menerima perjodohan ini dizaman modern seperti sekarang.

“Mianhae, Kyuhyun -ssi…” Sooyoung kembali terdiam, sudah tidak berminat untuk memecah keheningan lagi. Ia tahu jika ia berbicara lagi, mungkin itu akan membuat Kyuhyun semakin tidak menyukainya. Jadi ia hanya diam, sesekali melirik melalui ekor matanya ekpresi Kyuhyun yang mengabaikannya. Sooyoung berusaha agar tetap membisu meski sebenarnya ia ingin sekali mengoceh dan berusaha menjadi dekat dengan calon suaminya ini.

***

“Kenapa sekarang kau malah murung, eum? Tadi pagi kau semangat sekali ingin bertemu Kyuhyun.” ayahnya yang kini duduk disampingnya didalam mobil mengelus rambut cokelatnya yang halus dengan lembut.

“Tidak apa-apa. Hanya lelah.” Sooyoung bergumam lirih, masih menyandarkan keningnya di kaca jendela mobil, memandang jalanan yang kabur.

“Bagaimana kalau kau ceritakan sudah seberapa dekat kalian?” sang Appa sepertinya tidak mau menyerah untuk mengembalikan raut ceria di wajah anaknya.

Tapi pertanyaan ini justru membuat Sooyoung semakin memalingkan wajahnya, takut binar kecewa dimatanya terbaca oleh ayahnya. Ia hanya bingung bagaimana harus menjawab, dia dan Jongin tidak semakin dekat, justru semakin menjauh.

“Tidak begitu dekat. Hanya mengobrol biasa.”

***

“A-apa maksudmu Kyuhyun -ah? Perjodohan?” bibir Victoria bergetar mengatakan hal itu. Kyuhyun menarik napas dalam, ia tidak suka melihat Victoria nya seperti ini. Apalagi ia yang membuat namjanya seperti ini.

“Ya. Tapi itu bukan masalah. Kita masih akan tetap—”

“Tidak masalah apanya?” Victoria sedikit menaikkan nada bicaranya. “Jadi hubungan kita hanya sampai disini?”

“Tidak. Tidak. Dan Tidak!”

“Tidak? Kau ingin menjadikanku selingkuhanmu?” mata bulat Victoria kini sudah mulai berair. Kyuhyun menarik yeoja yang lebih pendek darinya itu kedalam pelukannya. Tidak tega melihat raut terluka diwajah imut itu.

“Tentu saja tidak. Dia pihak ketiga disini. Kami diberi waktu satu bulan sebelum pernikahan untuk saling mengenal. Dan dalam satu bulan itu aku akan membuat rencana bagaimana menggagalkannya. Kalau perlu aku akan bersujud dikaki ayahku agar membatalkannya.”

“Hiks… A-aku tidak mau kehilanganmu… Kyuhyun.” Victoria memeluk balik Kyuhyun dan membenamkan wajahnya dibahu namjachingunya itu.

“Aku juga. Aku tidak akan rela meninggalkanmu.”

***

“Annyeong… Kyuhyun!” Sooyoung tersenyum kecil dan menghampiri namja yang akan memasuki mobilnya itu. Ia memang sengaja pergi ke kantor keluarga Cho, tempat Kyuhyun bekerja. Semalam sudah ia putuskan bahwa jika Kyuhyun tidak menyukainya, ia akan membuat Kyuhyun menyukainya. Dan ini adalah langkah pertamanya berusaha dekat dengan Kyuhyun.

“Kenapa kau ada disini?” Kyuhyun mengerutkan alisnya tanda tidak suka.

“Eum… menemuimu?” Sooyoung menggaruk belakang kepalanya bingung.

“Aish~” tanpa mempedulikan Sooyoung, Kyuhyun masuk ke dalam mobilnya. Dan melihat hal itu, cepat-cepat Sooyoung juga ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Kyuhyun yang siap mengemudi. “Ya! Apa yang kau lakukan, hah?!”

“Aku bilang aku ingin menemuimu, jadi kau tidak boleh meninggalkanku begitu saja.” Sooyoung memasang wajah seriusnya. Mulai sekarang sepertinya ia akan lebih sering menerima bentakan dari Kyuhyun, dan ia harus bisa menghadapinya dengan sabar.

“Aku ada urusan! Sekarang cepat turun!”

“Sebenarnya, tuan Cho Kyuhyun… aku tahu sekarang jam makan siang. Jadi kau mau makan dimana? Aku bisa menemanimu.” Sooyoung berusaha menjadi keras kepala dan melipat kedua tangan di dadanya.

“Aku bilang aku ada urusan dan tidak akan pergi makan siang! Jadi pergilah!”

“Tidak mau!”

“Turun!”

“Tidak akan!”

“Tur—”

“Aku akan bilang pada Cho ahjussi kalau kau menolakku makan siang bersama.” Potong Sooyoung cepat membuat Kyuhyun ingin sekali menyumpal mulut itu dengan sepatunya. Ingin mengadu katanya? Cih, dasar anak kecil! Satu poin lagi ia tidak menyukai Sooyoung.

Kekanakan.

Tidak seperti Victoria yang bisa berpikir dewasa meski kadang yeoja imut itu sering manja padanya. Tapi itu tidak masalah selama ia menyukainya melihat wajah imut itu beraegyo padanya.

Dengan mendengus keras, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Mengabaikan Sooyoung yang berteriak untuk memelankan kecepatan.

***

“Bukankah tadi kau bilang tidak ingin makan siang, Kyuhyunnie?” Sooyoung memandang sebuah cafe kecil yang ada dihadapannya kini. “Eh, tunggu dulu!” Sooyoung mengejar Kyuhyun yang sudah masuk ke dalam dan mengekor dibelakangnya.

Sooyoung mengernyit bingung saat Kyuhyun berjalan bukan kearah meja tapi kearah ruang staff mungkin?

“Kyuhyunnie, kau mau kemana? Kenapa tidak duduk disana?” Sooyoung menunjuk sebuah meja kosong di dekat pintu masuk tadi.

“Kau cari kursimu dan pesan apa pun yang kau inginkan.”

“Tapi kau mau kemana?”

“Cari saja kursimu! Aku ada urusan.” Kyuhyun memandangnya dengan marah. Sepertinya kali ini Sooyoung harus menurut, jadi dia pergi meninggalkan Kyuhyun yang berdiri di depan pintu ruang yang hanya khusus untuk para pekerja tadi.

Sooyoung duduk diam menunggu pesanan bubble tea nya. Matanya tidak lepas menatap Kyuhyun yang kini tengah dipeluk seorang yeoja mungil. Membuat Sooyoung mengepalkan kedua tangan dan menggigit bibirnya saat melihat Kyuhyun mencium dahi yeoja mungil tadi dan tersenyum lebar.

Dua hari sejak perjodohan ini bahkan Kyuhyun tidak tersenyum padanya. Apa itu pacarnya? Jadi itukah yang membuat Kyuhyun tidak menyukainya? Karena dia sudah punya pacar.

Sooyoung berdiri dari kursinya saat melihat Kyuhyun masuk bersama yeoja tadi. Tapi ia ingat pesan Kyuhyun untuk tetep disini, jadi ia kembali duduk dan menatap kosong pintu ruang staff yang tertutup.

***

Sooyoung menyangga pipinya dengan telapak tangannya yang ditumpukan dimeja. Ia sudah menghabiskan lima gelas bubble tea dan Kyuhyun masih belum kembali. Hari sudah semakin sore dan ia belum makan. Dari awal ia memang sengaja tidak memesan makanan agar ia nanti bisa makan bersama Kyuhyun.

Sooyoung melirik pintu ruang staff lagi, tapi yang keluar dari sana bukanlah seseorang yang ia harapkan. Membuatnya menghela napas panjang. Kyuhyun kenapa lama sekali disana? Apa ia perlu menyusul?

“Maaf… apa kau bisa memanggilkan seorang namja berjas yang masuk ke ruang staff tadi?” ia berbicara pada seorang pelayan yang melewatinya.

“Namja? Berjas? Apa maksudmu Cho Kyuhyun?”

“Ah, iya. Kau tahu dia? Bisa tolong panggilkan dia?”

“Eum… setahuku Kyuhyun sudah pergi bersama Victoria dari tadi!” penyataan pelayan itu membuat Sooyoung mengerjap bingung.

“Tapi aku tidak melihatnya keluar.” Sooyoung mengutarakan kebingungannya dengan hati was-was. Kenapa ia merasa tidak akan menyukai jawaban yang akan keluar dari pelayan ini.

“Oh mereka lewat pintu belakang tadi.”

Dan Sooyoung hanya bisa kembali menatap kosong ke arah pintu yang sedari tadi ditatapnya. Kyuhyun meninggalkannya? Ini bahkan lebih parah daripada didiamkan oleh Kyuhyun kemarin.

“T-terima kasih…” Sooyoung berujar lirih seraya menunduk. Tapi ia kembali berjengit saat pelayan tadi justru duduk dihadapannya dan menatapnya penasaran.

“Kalau boleh tahu, kau siapanya Kyuhyun? Setahuku Kyuhyun tidak pernah membawa siapa pun kemari untuk bertemu Victoria.”

“Aku… a-aku…” lidah Sooyoung seolah kelu. Ia tidak tahu apakah Kyuhyun akan senang jika ia membeberkan status mereka?

“Ah, apa kau tunangannya? Kemarin aku mendengar percakapan mereka saat hendak menutup cafe ini.”

Sooyoung menunduk dan meremas ujung kemejanya kuat-kuat. Entah kenapa ia justru merasa tidak pantas berada di sini. Ia ingin pergi.

“Aku… memang tunangannya.” Sooyoung berkata lirih, meski begitu sang pelayan masih bisa mendengarnya.

“Entah kenapa aku sepertinya harus mengatakan ini. Kenapa kau tidak menolak perjodohannya? Kasihan Kyuhyun dan Victoria, mereka sudah menjalin hubungan lebih dari empat tahun. Dan apa kau setega itu untuk mengakhiri mereka?”

Sooyoung terdiam…

Tidak tahu harus menjawab apa. Jadi benar itu namjachingu Kyuhyun? Jadi itulah kenapa Kyuhyun memandangnya dengan tidak suka. Jadi ia menjadi orang yang merusak hubungan orang lain?

Ia bahkan tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Ia pikir Kyuhyun masih sendiri, sama seperti dirinya. Tapi ia salah. Kyuhyun bukan tipe orang yang akan tahan berdiam diri di rumah. Kyuhyun tipe yang suka bersosialisasi dan bergaul seperti anak yang lainnya. Bukan seperti dirinya.

Kenapa ia bahkan tidak memikirkan hal ini?

“Ya Byun Baekhyun! Kembali ke pekerjaanmu!” sebuah teriakan membuatnya kembali mengangkat kepalanya dan menatap pelayan yang kini sudah berdiri dan hendak pergi.

“Kuharap kau tahu dimana posisimu!” itulah kalimat terakhir yang ia dengar sebelum ia berdiri dan berlari keluar dari cafe. Tidak peduli pada penjaga kasir yang memanggilnya karena bahkan ia belum membayar. Mungkin besok ia akan menyuruh orang untuk datang kemari.

Ia sudah tidak mempedulikan apa pun lagi. Ia hanya ingin pulang. Ingin berguling di kasurnya yang empuk.

Ia mengeluarkan handphone dari saku celananya dan menekan dial 1 dan menunggu seseorang disana menjawab panggilannya. Dan saat tersambung, ia tidak repot-repot mengucapkan salam seperti biasa.

“Appa…”

-t o b e c o n t i n u e d –

MWK’s Note:

Annyeonghaseyo~~

Maaf karena belum bisa kembali dengan Disturbance atau Because It’s You, karena sebenarnya ide saya macet di tengah jalan (lagi). Sebenarnya ini juga bukan fanfict saya, karena jujur saja saya sama sekali tidak punya ide apapun -__-

Jangan ada yang mengeluhkan kependekan, typo atau apa. Itu bukan kesalahan saya karena saya hanya’mengambil’ dan mengganti cast ^^

Untuk chapter selanjutnya sudah end, jadi mungkin agak cepat karena saya toh cuma mengcopas dan mengganti cast aoks XD

Disturbance ya? Mmm, nanti saya usahakan minggu ini. Yap! ^^ Maaf ya karena kelamaan, jeongmal mianhamnida *bow*

Tinggalkan komentarmu ^^

111 thoughts on “Jesamja [One – Third Person? Is It..Me?]

  1. aku udah tau akhirnyaa! maygad, knp harus sad end lagi? tak adakah yg lain? –” tapi gomawo ffnya 🙂

    Like

  2. kasian soo eon dicuekin kyu oppa.. kasian juga sih mreka udh pcran 4 thun.. tpi mau nya kyuyoung.. lanjut…

    Like

  3. haah bingung mau ngbelain yg mana, d satu sisi vic sama kyu uda 4thn, tp soo kn uda nunggu kyu lama bngt..
    waaah ga sbar nunggu next chapt nya…

    Like

Leave a reply to Delvia Marcelinna Cancel reply