[Oneshot] Crazy Love

Title: Crazy Love

Author: @MeydaaWK

Casts:

-Choi Sooyoung

-Park Chanyeol

Genre: Romance

Rating: Teenager

Length: Oneshot

.

.

.

when crazy meets the love

.

.

.

Sekali lagi bertemu Chanyeol, Sooyoung berjanji akan menjambak rambut laki-laki itu dengan kencang. Sampai si ‘Happy Virus’ itu berteriak-teriak kesakitan. Ya, benar. Ia benar-benar akan melakukannya.

Tangannya terkepal dengan sendirianya dan setiap detik terasa sangat lama. Ia sudah tidak sabar menghukum si Gila itu. Apapun akan dilakukannya agar Chanyeol kemari dan ia bisa memakinya sekuat tenaga.

beberapa menit menunggu, akhirnya orang yang ia tunggu-tunggu datang, berjalan dengan santainya dengan headphone terpasang sembarangan di telinganya. Tampaknya Chanyeol tidak menyadari keberadaannya.

Dan, ya, ia tersihir begitu saja.

Bagaimana mungkin si Gila Park Chanyeol bisa terlihat sekeren itu?! Hei, ini pasti mimpi! Itu mungkin hanya orang lain yang kebetulan mirip dengan Chanyeol. Tapi tidak, mana ada yang bisa mengalahkan tinggi seorang Park Chanyeol? Kecuali Kris Wu tentunya.

Hampir saja ia menganga, sampai kemudian Chanyeol berteriak kepadanya, “Hei, Bidadari Tinggi! Kau darimana saja?!”

Apa? Bidadari Tinggi? Ia tidak salah dengar bukan?! Biasanya Chanyeol memanggilnya dengan ‘Gepeng’ atau ‘Tiang Jemuran’—ini benar-benar tidak masuk akal mengingat Chanyeol sendiri juga seorang Tiang Jemuran.

“Apa yang kau pikirkan, hah?!” tanya laki-laki itu, mengatakannya menggunakan nada lagu yang mungkin sedang di dengarnya. Sangat sangat gila.

“Barusan kau memanggilku apa?” sergah Sooyoung, dengan nada tidak sabar dan terdengar penasaran sekali.

“Memangnya aku memanggilmu apa?”

Dasar Gila! Sooyoung merutuk dalam hati dan menyesal telah menganggap Chanyeol keren.

“Tadi kau memanggilku ‘Bidadari Tinggi’, apa maksudnya?”

Chanyeol tampak terkejut, sama seperti Sooyoung sendiri.

“Masa aku memanggilmu begitu?! Kau kan tidak seperti bidadari!”

Oh, sial. Chanyeol memang benar-benar menyebalkan!

“Kau memang memanggilku seperti itu!”

“Telingamu pasti sudah rusak!”

“Mana mungkin! Sudahlah berkata jujur saja, kau memang menganggapku seperti Bidadari, kan?!”

Sekarang Chanyeol yang terdepak.

-oOo-

Dan rupanya pertengkaran ‘Bidadari Tinggi’ itu masih ada meskipun Chanyeol sendiri sudah bersikeras Sooyoung salah dengar. Chanyeol tetap dengan  pendiriannya sedangkan Sooyoung tetap dengan kekeras kepalaannya.

Saat bertemu, hal yang pertama dilontarkan Sooyoung adalah: “Ayo mengakulah!” sedangkan Chanyeol akan menyahut: “Kau salah dengar, Kuping Rusak!” dan kemudian pertengkaran terjadi. Begitu terus, sampai seminggu selanjutnya.

Teman Sooyoung dan teman Chanyeol sama kesalnya mendengar pertengkaran yang itu-itu saja. Berkali-kali Luhan membujuk agar Chanyeol mengaku saja, dan hanya dibalas dengan teriakan rapper itu yang mengatakan bahwa Sooyoung berkata bohong, dengan tambahan; ‘mana mungkin aku menyebutnya Bidadari!’. Sementara teman perempuan Sooyoung, alias Chanrin, membujuk Sooyoung untuk berhenti mempermasalahkan itu. Mungkin saja Sooyoung memang salah dengar, atau mungkin Chanyeol salah ucap—dan tentu saja dibalas dengan penolakan keras, bahwa telinganya tidak mungkin salah dengar, yang kedua sih mungkin saja, tapi tetap saja Sooyoung tidak mau mengalah.

Dan begitulah. Semuanya sudah lelah, jadi mereka membiarkan Sooyoung dan Chanyeol tetap dengan pendirian mereka yang sungguh gila, dan ya, tetap bertengkar seperti itu.

-oOo-

“Apa-apaan ini, English membuatku gila!” seru Chanyeol di tengah pelajaran Mrs. Kang, yap, berteriak di hadapan guru mapel itu dengan sangat kencang. Park Chanyeol memang tukang mencari gara-gara.

“Apa yang kau katakan, Park Chanyeol?!” Mrs. Kang berjalan menghampiri Chanyeol dengan melotot galak, “keluar sekarang!”

Dengan santainya Chanyeol memberesi buku-bukunya, memasukkannya ke dalam tas, kemudian bangkit keluar diiringi pandangan kasihan dari perempuan dan pandangan iri dari para laki-laki yang membenci English ini.

Begitu alas sepatu ketsnya menyentuh lantai depan kelas, Chanyeol menghela napas lega. Biarkan saja Mrs. Kang memberinya nilai jeblok, toh nilai itu tidak berpengaruh apapun di kelulusan nanti.

Seperti khas ‘Happy Virus’ itu, ia akan menatap ke kanan dan kiri, mengira-ngira apakah ia akan pergi ke sana atau tidak, namun ekor matanya menangkap Sooyoung sedang sibuk menghitung dengan kalkulator di depan kelas Matematika, kelihatannya ia dihukum sama seperti Chanyeol.

Diam-diam Chanyeol mendekati Sooyoung, berjingkat sedikit agar sepatunya tidak menimbulkan suara apapun. Kemudian,

“Ha!”

“Ya!” Sooyoung sampai terloncat kaget hingga kalkulatornya terlempar ke arah pintu masuk kelas Matematika, dan sontak keduanya diam.

“Ambil kalkulatorku sekarang, Park Chanyeol.” Ujar Sooyoung dingin dengan pandangan galak.

“Apa? Kenapa aku?”

“Karena kau yang mengagetkanku! Cepat sana ambilkan, sebelum Lee Ssaem mengambilnya!”

“Tidak mau.”

“Ya, Park Chanyeol!”

“Kenapa harus aku? Ambil sendiri sana!”

“Tidak mau! Cepat ambilkan!”

“Aku juga tidak mau!”

“Ambilkaaaaaan!”

“Ini kalkulator siapa?!” seru Lee Ssaem keras, membuat keduanya terdiam dan menatap Guru Mapel yang sedang memegang kalkulator dan menatap mereka berdua galak. “Tidak ada yang boleh memakai kalkulator di pelajaranku, katakan siapa pemilik kalkulaor ini!”

“Park Chanyeol!”

“Choi Sooyoung!”

Mereka berkata berbarengan.

“Jadi, kalian berdua yang membawanya? Baiklah, berdiri di sudut sana sampai kelasmu yang selanjutnya.”

Oh, sial. Kelas Sooyoung selanjutnya adalah dua jam pelajaran, alias satu jam penuh. Sedangkan Chanyeol, kelasnya selanjutnya masih satu setengah jam lagi. Benar-benar kasihan melihat wajah mereka berdua.

Kita hanya perlu menunggu beberapa detik dan perang akan terpecahkan…

“Ini semua gara-gara kau!”

Nah..

“Mana bisa! Coba kalau kau tidak ribut sendiri! Si Lee itu tidak mungkin berteriak pada kita!”

“Apa-apaan itu! Coba saja kalau kau tidak mengagetkanku, dasar Konyol!”

“Apa-apaan kau!”

“Kau ini yang apa-apaan! Gara-gara kau aku harus melewatkan pelajaran Matematikaku!”

“Kayak kau suka dengan pelajaran matematika saja! Kau kan membencinya! Kau pernah mengatakannya padaku!”

“Sekalipun aku membencinya, aku tetap tidak mau mendapat nilai jeblok, Park Chanyeol si ‘Sad Virus’!”

“Kau!”

“Kau!”

Mereka berseru berbarengan, dan tiba-tiba terdiam.

“Aku membencimu!” seru Sooyoung dengan keras, dan dingin.

Lalu semuanya benar-benar berjalan dengan menyebalkan.

-oOo-

“Belum juga masalah ‘Bidadari Tinggi’ itu terpecahkan, kau sudah bertengkar lagi,” kata Chanrin sambil memandang Sooyoung prihatin. “Aku tidak tahu kenapa kalian selalu bertengkar.”

“Itu karena Park Chanyeol menyebalkan,”

“Itu kan memang sifatnya, harusnya kau sudah mengerti dari dulu..”

“Tapi dia menyebalkan, titik!”

“…”

-oOo-

“Chanyeol-ah, sudahlah minta maaf saja..” bujuk Luhan, terdengar begitu memelas, namun tak menggerakkan hati Chanyeol sesenti pun.

“Aku tidak bersalah, jadi aku tidak perlu meminta maaf.”

“Kau perlu, oke? Sooyoung benar, jika kau tidak mengagetkannya, maka kalian tidak akan dihukum. Begitu saja,”

“Jadi kau menyalahkanku sekarang dan ikut-ikutan membela Sooyoung?!”

“….”

-oOo-

Dan begitulah. Choi Sooyoung dan Park Chanyeol berhenti berbicara dan memilih perang sampai dua minggu selanjutnya. Dengar? DUA MINGGU. Itu rekor Park Chanyeol memusuhi orang, dari dulu dia selalu tidak kuat memusuhi orang, dan sekarang?

Teman-teman mereka berhenti berusaha menyatukan mereka. Kelelahan, dan malas. Lagipula tidak ada tanda-tanda salah satu dari mereka akan mengalah dan meminta maaf.

Bahkan saat bertemu pun keduanya hanya saling melengos. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan atau hanya sekedar tersenyum.

Percuma saja Sehun memaki Chanyeol dan Yeonji memaksa Choi Sooyoung. Tidak ada perubahan, yang ada mereka yang dongkol sendiri. Jadi ya, tidak ada jalan selain membiarkan kedewasaan menghinggapi otak gila Sooyoung dan Chanyeol.

-oOo-

“CHOI SOOYOUNG, AKU MENYUKAIMU!”

Ini gila, sungguh. Gila ketika tiba-tiba teman-temannya menariknya keluar ke aula belakang di saat istirahat dan menemukan bahwa si Gila Park Chanyeol sedang berteriak-teriak.

Masalahnya bukan itu saja. Yang diteriakkan Park Chanyel membuat lututnya lemas. Apa dia bilang? Menyukainya?! Hei, Sooyoung tahu mungkin saja Park Chanyeol bercanda. Tapi tidak seharusnya mereka bercanda tentang ‘perasaan’, itu menyakitkan sebenarnya.

“Apa yang kau lihat?! Park Chanyeol sedang menyatakan perasaannya padamu!”

He?

Itu tidak bercanda?!

“CHOI SOOYOUNG AKU MENYUKAIMU!”

kali ini dunia seakan jungkir balik.

Dan tiba-tiba ia mengerti kenapa seorang Park Chanyeol bisa terlihat keren dan tampan di matanya.

Karena dia sedang jatuh cinta.

Si gila itu benar-benar membuatnya jatuh cinta.

Dan ini sungguh gila.

-f i n-

MWK’s note:

Oke, ketemu dengan aku lagi~~

Satu lagi story gaje dan absurd-_- Ide awal jelas gak kayak gini, tapi gatau juga kenapa tiba-tiba jadinya malah kayak gini, fiuh.

Mau dibuang sayang, dipost tapi ancur. Tapi karena rasa eman-eman-ku yang tinggi jadi di-post ajalah. Kali-kali ada yang suka /tabok/ :3

Ada yang suka Soo-Yeol? Mana suara shippernya? ga ada? oh yaudah /pundung/. Kebetulan aku lagi ngebet sama EXo /apa/ makanya jadi bikin ff Soo-EXo mulu. Agak gak ikhlas sih, aku maunya EXO sama aku sendiri ❤ Tapi yah aku yakin nanti yang ada kamu malah jadi hatersku /apa ini -,-/

Gimana chinguya? Dapet THR berapa? Kalo banyak bagi ke aku sini :3

Oh ya, rencananya aku mau buka request ff lho, tapi masih rencana.

Aku harap ada yang mau request, kalo ada ya hehe -_-v

Udah gitu aja/? Nih ada pict penutup/?

Saya dan…

Tinggalkan Komentarmu, TERIMA KASIH ^^