Going Out

credit: the-lust-juliet

Going Out

by Authumnder

featuring [17] Joshua & [OC] Soyeon

genre slight!Fluff, Friendship, AU | length 434words, Ficlet | rating Teen.

a birthday-fic…

“Oke, hm, syarat kedua—pick-up line tidak diperbolehkan.”

***

“Jawab pertanyaanku, dong.”

Mendengar nada mendesak Joshua, si gadis berambut bob akhirnya mendongak dari perabot sarapannya. “Jadi tadi serius?” tanyanya, menelan potongan terakhir pancake di mulutnya. “Kukira kau bercanda, sori.”

Joshua buru-buru menepuk dahi. “Nggak cuma serius, Soyeon, duarius.”

Kalimat pasarannya disambut cibiran mencela Soyeon, gadis itu kini menyangga dagunya dengan telapak tangan, bergaya tengah berpikir keras.

“Apa lagi yang perlu dipertimbangkan? Di akhir toh kau bakal bilang ya,” tandas Joshua lagi dengan mimik arogan.

Mau tidak mau Soyeon menyetujui ucapan tetangganya barusan, sih. “Fine. Tapi aku punya syarat.”

“Kalau kau bukan sahabatku aku pasti sudah menarik ajakanku tadi.” Joshua bergumam dengan bibir mengerucut, kemudian dia menambahkan dengan tidak terlalu manis, “Cepat katakan apa maumu.”

“Sebentar—kau bukan mau mengajakku pergi ke gereja, ‘kan?”

Joshua mengerang dengan amat berlebihan, sampai Ibu Soyeon di dapur harus mundur dua langkah untuk mengecek keadaan mereka. Mereka buru-buru melambai tidak apa-apa pada wanita paruh baya itu.

“Tidak, Ya Tuhan, kubilang aku mau mengajakmu keluar! Lagian besok ‘kan bukan hari Minggu.”

Soyeon mengelus dada, lega mendengar pernyataan sahabatnya itu. “Masih ada satu syarat lagi.”

Melalui kesabarannya yang makin menipis, Joshua mulai mempertanyakan kenekatannya mengajak kawannya itu keluar. Toh mereka sudah bersahabat sejak dua belas dan dia tahu benar tabiat Kang Soyeon yang sinting itu.

“Josh? Kau mendengarkan tidak?” Mendapat anggukan dari si lawan bicara, Soyeon kembali melanjutkan. “Oke, hm, syarat kedua—pick-up line tidak diperbolehkan.”

Yang ini, segera mendapat cengiran dari Joshua. “Dilarang? Bahkan ‘your-daddy-blah-blah‘ juga tidak boleh?”

Soyeon dengan mantap mengangguk.

“Kenapa kok tidak boleh?”

Waduh, Soyeon menggaruk dahinya. Masa harus bilang kalau gombalan Joshua yang rendah dan murahan itu selalu berhasil membuatnya malu? Kang Soyeon? Malu?

Dia, tentu saja, memutuskan untuk berbohong. “Yaaa, pokoknya tidak boleh. Itu persyaratanku, jadi bagaimana? Masih mau mengajakku keluar?” Soyeon melipat kedua tangan di depan dada.

“Um, Soyeon, kau punya peta?”

Pertanyaan Joshua membuahkan satu kerutan di kening Soyeon. “Hah? Peta? Buat apa?”

“Peta untuk menunjukkan jalan keluar, karena kupikir aku tersesat dalam bola matamu.” Mengakhiri pick-up line-nya, Joshua mendemonstrasikan senyuman yang amat lebar.

Mengabaikan pipinya yang memanas (kenapa, sih, dia belum juga terbiasa dengan sampah Joshua?), Soyeon mendorong kursinya mundur dan beranjak bangkit. “Aku nggak mau pergi keluar denganmu!” katanya.

Percuma. Joshua Hong sudah terlebih dahulu menangkap warna merah jambu di pipi Soyeon. Kencan mereka besok tidak akan gagal, dijamin.

end.

finished: 12:23 | December 29, 2015.

(a/n): happy birthday our church oppa! sorry for ruining your image LOL. anyway, they’re not together (yet) but both are silently liking each other so x)

#가장_위험한_세븐틴_교회오빠_탄신일 which means “Seventeen’s most dangerous church oppa’s birthday”.